Senin, 08 Desember 2008

BERITA RINGAN DARI TOKYO



RAMBU PENGAMANAN KEGIATAN GALIAN

Pekerjaan perbaikan tanah yang sederhana saja rambu pengamanan sangat ketat.
Kegiatan galian dan urugan di tengah jalan tersebut dilaksanakan pada hari Minggu, 7 Desember 08, yang lalu lintas relatif lengang, namun pengamamannya sangat baik. Beda sekali dengan di tempat kita, contoh galian di Medan, pengamanan lalu lintas seadanya saja.

Kamis, 27 November 2008

PELUANG JASA KONSULTANSI SEMAKIN BESAR

Peluang pasar jasa konsultansi di Sumatera Utara dalam beberapa tahun terakhir mengalami pertumbuhan yang relatif baik. Hal tersebut terlihat dari berbagai pengumuman pelelangan di media massa baik itu harian lokal dan nasional. Namun beberapa hal di Kabupaten/Kota masih belum memperlihatkan upaya ke arah untuk penumbuhan peran jasa konsultansi yang cukup berarti dalam kegiatan pembangunan di daerah Kab/Kota.
Adalah tugas bersama bagi para pelaku bisnis jasa konsultansi melakukan upaya pemasaran terhadap berbagai Kabupaten/Kota bahwa peranan dunia usaha jasa konsultansi akan meningkatkan produktivitas daerah tersebut.
Dalam memasarkan jasa konsultansi tersebut perlu memberikan kesadaran mendalam bahwa keberadaan konsultan tidak hanya dalam arti sempit yaitu pekerjaan jasa konsultansi perencanaan dan pengawasan. Dalam perspektif yang sesungguhnya bahwa kegiatan atau proyek tersebut dimulai dari ide, konsep, rencana, implementasi dan monitoring, yang sering disebut dengan project lifecycle (daur hidup atau siklus proyek). Pada tataran ideal bahwa tahapan siklus proyek ini membutuhkan keberadaan jasa konsultansi. Malah pada tahapan ide sungguh besar peran jasa konsultansi.
Memang untuk meningkatkan peran jasa konsultansi tidak hanya tugas dari penyedia jasa konsultansi untuk memasarkan ide, perlu peran dari asosiasi perusahaan jasa konsultansi seperti INKINDO, para pemerhati pembangunan, legislatif dan stakeholder lainnya.
Melihat kenyataan bahwa Propinsi Sumatera Utara yang terdiri dari 28 Kabupaten/Kota dan ditambah dengan beberapa Kabupaten yang baru dimekarkan yang kini sedang persiapan sungguh besar potensi pasar jasa konsultansi. (MT)

Minggu, 16 November 2008

ARMADA KETIKA HUJAN TIBA:SEBUAH UPAYA RINGAN MENGATASI BANJIR KOTA MEDAN

Hari Minggu/16 Nopember 2008 harian Analisa secara khusus menurunkan tulisan tentang banjir di kota Medan (rubrik Jentera, hal 18 dan 19). Mau dan Mampukah Pemerintah Mengatasi Banjir?, demikian salah satu tulisan oleh Guntur AS dari tujuh judul tulisan yang dimuat. Apa yang menjadi pemikiran dalam tulisan pada harian ini tentu sangat positif untuk dimaknai oleh warga kota Medan, mengingat bahwa permasalahan banjir pada bulan-bulan ini merupakan persoalan yang menyita tidak saja pikiran tetapi juga aspek psikis. Dalam kesehariannya warga kota Medan dibayangi kemungkinan terjadinya banjir.

Dari berbagai info yang diberikan tentang daerah yang dianggap kritis di kota Medan, perlu mendapat perhatian secara serius oleh Pemerintah Kota Medan. Dalam kaitan ini tentu tidak hanya sisi kelembagaan oleh Pemerintah, namun membangun kesiapan masyarakat dalam mengatasi berbagai kemungkinan kerugian akibat banjir. Oleh karena itu diharapkan Pemko Medan dalam hal ini terutama adalah Dinas Pekerjaan Umum harus senantiasa secara konseptual antisipatif terhadap terjadinya banjir di kota Medan.

Apa yang menjadi pemikiran dari yang disampaikan oleh harian Analisa tersebut, sepertinya luput dari investigasi secara khusus kepada PU Kota Medan. Pokok pikiran tentang secara konseptual tentang DAS di Medan memang adalah tepat, namun apa yang menjadi kegiatan secara konseptual yang dilaksanakan Dinas Teknis pada tatatan kota Medan perlu menjadi perhatian.

Memang dalam waktu belakangan ini ada keterlambatan berbagai kegiatan PU kota Medan. Sebagai ilustrasi bahwa kegiatan yang harus diantisipiasi oleh masyarakat adalah tentang letak titik-titik genangan yang terjadi di Medan. Pemko dalam hal ini PU Kota Medan harus terus menerus mengkaji berbagai kemungkinan terjadinya titik-titik genangan dan dinfokan secara terus-menerus kepada warga kota. Sebab dengan diketahui letak yang pasti, maka pada secara bersama-sama Pemerintah dengan masyarakat akan membersihkan kemungkinan bottleneck di tempat-tempat tertentu di lokasi terjadinya titik-titik genangan tersebut.

Adalah tepat diusulkan kepada PU jika membersihkan parit jangan membiarkan tanah, sampah, lumpur diletakkan di sekitar parit tidak langsung diangkut, yang sewaktu-waktu saat hujan terjadi maka semua atau sebagian bahan sedimentasi yang telah diambil dari parit tersebut masuk kembali ke parit. Tetapi alangkah baiknya jika hasil pembersihan parit tersebut dimasukkan kedalam plastik, goni atau wadah yang relatif kedap dan langsung diangkut oleh mobil pengangkut untuk itu. Kemudian memang ini harus dilakukan secara kontinu. Pemko Medan harus memberikan alokasi anggaran yang relatif besar terhadap upaya tersebut.

Apa yang ditempuh Pemko memberdayakan potensi aparat Pemko pada tingkat Kecamatan untuk mengelola drainase di daerahnya hemat kita sebenarnya kurang tepat, walaupun kepada pihak Camat diberikan sosialisasi teknis. Adalah sangat tepat jika PU yang harus diupayakan lebih optimal untuk mengelola permasalahan drainase kota Medan. Kita berharap memang mungkin efisiensi dan efektifitasnya harus ditingkatkan.

Tentang pemberdayaan optimal tersebut, suatu kali ketika terjadi hujan di kota Medan, dalam bayangan saya pada saat terjadi hujan ada armada yang turun memperhatikan dan langsung membereskan misalnya terjadinya sumbatan yang terjadi di sekitar jalan dengan cara pemompaan dan lain sebagainya. Armada langsung membawa alat lengkap dengan pakaian uniform untuk itu. Jadi tidak seperti selama ini bahwa pegawai yang harus bertanggung jawab terhadap itu tidak ada di lapangan. Atau memang belum terpikir untuk menyediakan armada untuk itu.

Rabu, 05 November 2008

Ingin Sukses? Jadilah Konsultan!

http://www.sinarharapan.co.id/ekonomi/mandiri/2004/1130/man01.html

Jadi konsultan supaya sukses? Apakah memang harus begitu? Bagaimana jika saat ini kita ”bukan seorang konsultan”, melainkan seorang karyawan sebuah perusahaan, ataupun seorang pemilik perusahaan yang tidak berhubungan dengan usaha konsultasi? Apakah berarti kita harus berubah haluan bisnis?

Menurut John La Valle seorang konsultan bisnis, apa pun pekerjaan yang kita lakukan, jika ingin sukses, kita harus bertindak sebagai seorang konsultan. Apa yang dilakukan konsultan? Apa prinsip yang diterapkan oleh seorang konsultan untuk meraih sukses? Simak yang berikut.

APA YANG DILAKUKAN SEORANG KONSULTAN?
Mengidentifikasi dan mendiagnosis masalah. Kita datang kepada seorang konsultan karena kita memiliki masalah. Untuk masalah fisik, kita pergi ke dokter. Untuk masalah psikis, kita pergi ke psikolog atau psikiater. Untuk masalah hukum, kita mengunjungi ahli hukum. Untuk masalah keuangan, kita pergi ke konsultan keuangan. Jadi, seorang konsultan senantiasa bergelut dengan masalah para pelanggannya.
Lalu, apa yang dilakukan selanjutnya? Tentu saja mendiagnosis masalah tersebut: kapan masalah muncul, apa saja gejalanya, apa pemicunya, mengapa demikian. Diagnosis menyeluruh secara objektif ini dilakukan untuk mengidentifikasi akar masalah yang dihadapi ”pasien”. Dalam setiap pekerjaan, kita pasti menghadapi masalah. Jika ingin sukses, jangan lari dari masalah tersebut. Jangan pula mencoba untuk menutup-nutupinya. Sebaliknya, tangani masalah dengan sikap seorang konsultan. Diagnosis gejalanya secara menyeluruh untuk mengidentifikasi akar permasalahan yang dihadapi.
Menawarkan opsi jalan keluar. Jika akar permasalahan sudah berhasil ditemukan, akan lebih mudah bagi seorang konsultan untuk menawarkan opsi jalan keluar ataupun penyembuhan dari masalah yang dihadapi pelanggan. Seorang konsultan yang baik umumnya tidak memaksakan satu opsi jalan keluar. Ia akan membantu pelanggan untuk memilih satu opsi dari beberapa alternatif jalan keluar yang ditawarkan.
Tiap alternatif diikuti dengan konsekuensi yang mengikutinya sehingga pelanggan lebih siap untuk memilih yang terbaik. Demikian pula dengan apa yang bisa kita lakukan di tempat kerja. Dalam memikirkan dan menawarkan jalan keluar, kita harus mempertimbangkan berbagai aspek yang terkait dalam tiap solusi agar solusi bisa dijalankan dengan sukses.
Jika kita bisa diandalkan untuk memberikan jalan keluar, pasti kita akan mendapat perhatian dan dukungan dari banyak orang untuk meraih sukses. Misalnya, jika kita bergerak di bidang asuransi, tawarkanlah berbagai opsi perlindungan untuk masa depan (perlindungan terhadap kesehatan, hari tua, pendidikan anak). Jika kita bergerak di industri sepatu olahraga, tawarkanlah opsi berolahraga dan bergerak dengan nyaman dan sehat melalui sepatu yang kita produksi.
Fokus pada satu keunggulan. Menurut Vince Lombardi, mutu kehidupan seseorang ditentukan oleh kedalaman komitmen orang tersebut pada satu keunggulan, apa pun bidang yang dipilihnya. Demikian pula dengan seorang konsultan. Konsultan mempunyai spesialisasi terhadap satu bidang, dan berusaha menjadi unggul dalam bidang tersebut. Banyak orang sukses yang fokus pada satu keunggulan, sehingga ia menjadi sangat baik pada bidang tersebut. Misalnya: Leonardo da Vinci yang memiliki berbagai talenta, memfokuskan diri untuk unggul pada karya seni.
Bagaimana dengan kita? Kita harus segera memutuskan untuk menjadi yang terbaik pada apa pun bidang yang telah kita pilih untuk kita tekuni. Komitmen yang kuat untuk menjadi sangat baik atas apa yang kita kerjakan, dapat menjadi titik yang menentukan untuk meraih sukses dalam hidup kita.
Menjadikan segalanya lebih baik. Walaupun segala sesuatu sudah berjalan baik (tidak ada masalah), bukan berarti tidak ada kesempatan untuk menjadikannya lebih baik: lebih mudah, lebih sederhana, lebih cepat selesai, lebih banyak, lebih unggul dalam kualitas, ataupun lebih praktis. Pada prinsipnya, seorang konsultan diharapkan dapat menawarkan perubahan ke arah yang lebih baik. Bagaimana penerapannya dalam pekerjaan kita sehari-hari? Jangan puas terhadap apa pun yang ada saat ini. Pastikan bahwa kita senantiasa menggulirkan perubahan ke arah yang lebih baik: menjadikan proses kerja lebih cepat, hasil kerja lebih baik, pesanan lebih banyak, keuntungan lebih besar.

APA PRINSIP SEORANG KONSULTAN YANG SUKSES?
Tidak mudah memang untuk bertindak sebagai seorang konsultan untuk meraih sukses. Seringkali kita cenderung untuk bertindak sebagai seorang ”diktator” yang ingin memaksakan kehendak, dan memfokuskan pada kepentingan sendiri, bukan kepentingan ”pelanggan” yang kita layani. Untuk dapat bertindak sebagai seorang konsultan yang sukses, ada lima prinsip dasar yang bisa kita terapkan, yaitu:
Masalah adalah kesempatan. Mendengar kata masalah saja, banyak orang sudah gemetar. Jika mungkin, banyak orang yang ingin lari saja dari masalah, atau jika masalah tidak terhindarkan, masalah tersebut disembunyikan dari publik. Tidak demikian dengan seorang konsultan. Konsultan bahkan ”hidup” dari masalah. Bagi seorang konsultan, masalah adalah kesempatan yang membuka jalan untuk berbisnis dan meraih sukses. Jadi, ketika menghadapi masalah, seorang konsultan akan tertantang untuk menyelesaikannya.
Jika ingin sukses seperti seorang konsultan, jangan takut terhadap masalah.
Solusi adalah keunggulan. Jika masalah adalah kesempatan untuk berbisnis guna meraih sukses, maka bagi seorang konsultan, solusi adalah ”keunggulan” yang bisa ditawarkannya bagi pelanggan. Jadi, solusi memegang peran penting dalam berbinis.
Pentingnya peranan sebuah solusi yang ditawarkan, menjadikan seorang konsultan menaruh perhatian besar untuk senantiasa menawarkan solusi yang unggul, yang lebih unggul dari para pesaingnya di industri yang sama. Untuk itu, seorang konsultan bersedia mendedikasikan tenaga, pikiran, dan sarana untuk mendapatkan solusi yang terbaik bagi masalah yang dihadapi oleh pelanggan. Demikian pula dengan kita yang ingin meraih sukses. Kita harus berusaha menawarkan solusi yang terbaik (bukan yang biasa-biasa saja).
Pengetahuan adalah aset. Agar dapat menawarkan solusi yang unggul, diperlukan pengetahuan yang kaya terhadap setiap permasalahan yang dihadapi. Jadi, pengetahuan harus senantiasa di-upgrade (diperbarui, dilengkapi, dan ditingkatkan), agar keunggulan dalam memberikan solusi bisa selalu terjaga.
Bagaimana caranya? Tentu saja dengan pembelajaran berkelanjutan. Banyak yang bisa kita lakukan untuk meningkatkan pengetahuan, antara lain: bergabung dengan 10% yang terbaik di bidang yang kita tekuni, membaca berbagai jenis bacaan yang langsung terkait dengan bidang kita, menghadiri berbagai diskusi, pelatihan, seminar yang menunjang keahlian kita, ataupun bersikap terbuka untuk belajar dari orang lain.
Semakin banyak pengetahuan kita, semakin luas wawasan kita, semakin tajam analisis kita, maka semakin unggul solusi yang kita tawarkan. Dengan demikian semakin percaya orang lain akan kualitas kita untuk menawarkan solusi.
Pertanyaan adalah senjata. Bagi seorang konsultan yang senantiasa bergelut dengan berbagai masalah yang dihadapi oleh kliennya, pertanyaan adalah senjata yang ampuh untuk mendapatkan solusi.
Seorang konsultan akan terus bertanya ”Mengapa?” tidak hanya satu kali, tetapi beberapa kali, sampai tidak ada lagi yang bisa dipertanyakan. Setiap pertanyaan membuka kesempatan untuk menemukan alternatif jalan keluar. Pertanyaan bisa ditujukan pada diri sendiri, orang lain, ataupun pelanggan. Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan ini menjadikan segalanya lebih jelas, sehingga lebih mudah untuk menyusun strategi mencari jalan keluar.
Sikap ”ingin tahu” yang melahirkan serentetan pertanyaan perlu kita adopsi untuk melengkapi kita dengan senjata pengetahuan yang unggul.
Kepercayaan adalah modal usaha. Kepercayaan adalah modal utama dari sebuah usaha konsultasi. Tanpa adanya rasa percaya pelanggan pada konsultan, usaha ini akan hancur. Masyarakat akan menghubungi seorang konsultan, karena ada rasa percaya pada konsultan tersebut. Untuk itu, seorang konsultan akan senantiasa memupuk kepercayaan dengan bertindak profesional dan menunjukkan integritas yang tinggi.
Ia tidak akan berbohong hanya untuk mendapatkan uang semata. Ia juga tidak akan mengorbankan kualitas karena mengejar kuantitas ataupun target bisnis semata.
Jika memang ada masalah yang sulit diselesaikannya sendirian, pasti ia akan merekomendasikan klien untuk menghubungi ahli lain yang bisa membantu klien tersebut. Konsistensi dalam perkataan dan perbuatan juga dilakukan untuk memupuk kepercayaan.
Demikian pula dengan kita di tempat kerja. Untuk membuat orang lain mendukung kita, kita perlu menjadikan kepercayaan sebagai modal usaha. Menurut Brian Tracy, seorang konsultan bisnis yang sukses, kita sebaiknya jangan pernah melakukan atau mengatakan sesuatu yang tidak kita yakini sebagai hal yang benar, baik, dan jujur.
Kita juga dianjurkan untuk tidak mengkompromikan integritas kita demi apa pun, dan agar kita bertindak sesuai dengan standar tertinggi yang kita kenal. Jadi, untuk meraih sukses, kita perlu mengambil keputusan untuk secara konsisten menjunjung tinggi integritas kita yang dapat menumbuhkan kepercayaan orang lain pada kita.
Apa pun bidang usaha yang kita tekuni, apa pun produk ataupun jasa yang kita tawarkan, kita perlu mengadopsi sikap seorang konsultan dan prinsip dasar yang diterapkannya. Dengan bertindak sebagai seorang konsultan, kita bisa meraih sukses dengan menjadikan produk dan jasa yang kita tawarkan bukan semata sebagai ”barang dagangan”, tetapi sebagai solusi atas masalah yang dihadapi pelanggan. Selamat mencoba

APA ITU KONSULTAN

From Wikipedia, the free encyclopedia

Jump to: navigation, search

http://upload.wikimedia.org/wikipedia/en/thumb/9/99/Question_book-new.svg/50px-Question_book-new.svg.png

This article does not cite any references or sources.
Please help improve this article by adding citations to reliable sources. Unverifiable material may be challenged and removed. (June 2007)

For other uses, see Consultant (disambiguation).

A consultant (from the Latin consultare means "to discuss" from which we also derive words such as consul and counsel) is a professional who provides advice in a particular area of expertise such as accountancy, the environment, technology, law (tax law, in particular), human resources, marketing, medicine, finance, economics, public affairs, communication, engineering, sound system design, graphic design, or waste management.

A consultant is usually an expert or a professional in a specific field and has a wide knowledge of the subject matter. A consultant usually works for a consultancy firm or is self-employed, and engages with multiple and changing clients. Thus, clients have access to deeper levels of expertise than would be feasible for them to retain in-house, and to purchase only as much service from the outside consultant as desired. It is generally accepted good corporate governance to hire consultants as a check to the Principal-Agent problem.[citation needed] 'Consultant' is also the term used to denote the most senior medical position in the United Kingdom, Australia and Ireland (e.g., a consultant surgeon).

[edit] Ways in which consultants work

Often a consultant provides expertise to clients who require a particular type of knowledge or service for a specific period of time, thus providing an economy to the client. In other situations, companies implementing a major project may need additional experienced staff to assist with increased work during that period.

More recently the term is also used euphemistically for temporary staff. That resource is only temporarily employed by a company to augment the company's core set of employees without providing any unique expertise. This usually indicates that the consultant could be expended when demand for that particular skill diminishes, though this expendability is sometimes recompensed with higher pay.[citation needed] In this usage, the consultant is usually employed through a limited company which they themselves own, or through an umbrella company. Consulting has come under some criticism because of staff augmentation and the high amount of jargon consultants use, also known as consultantese.[citation needed]

Sometimes a consultant is not an independent agent but is a partner or an employee of a consultancy, that is a company that provides consultants to clients on a larger scale or in multiple, though usually related, skill areas. This has advantages both to the client and to the consultant by:[citation needed]


Strategy consultants are common in upper management in many industries. There are also independent consultants who act as interim executives with decision-making power under corporate policies or statutes. They may sit on specially constituted boards or committees.

[edit] See also

Kamis, 23 Oktober 2008

LALU LINTAS KOTA MEDAN

Mengamati semakin semrautnya lalu lintas di Medan, sebagai warga ada kekuatiran bagaimana nasib kota ini 5 tahun mendatang. Tentu pemerintah tidak bisa membiarkannya begitu saja tanpa merekayasanya sesuai dengan ketentuan dan kenyamanan sebuah kota yang maju. Dalam manajemen transportasi yang diterapkan harus memperlihatkan sentuhan yang memiliki proyeksi jauh ke depan tidak dalam kurun waktu pendek. Ada kesan selama ini bahwa transportasi dibiarkan tumbuh tanpa dibatasi dari sisi jumlah kenderaan, perencanaan lalu lintas yang handal dan tentu berdasarkan kajian mendalam dari aspek pembangunan perkotaan. Sebagai contoh nyata bagaimana misalnya kehandalan Pemerintah Kota Medan dalam melayani dan terutama aspek pemeliharaan lampu lalu lintas. Tidak jarang kita lihat bahwa di traffic light berhari-hari dibiarkan mati, sehingga bagi pengguna jalan yang patuh tidak bisa mematuhi lampu lalu lintas. Demikian juga misalnya pertumbuhan kenderaan umum yang seakan-akan tidak memperlihatkan konsepsi transportasi massal, yang diketahui sebagai alternatif solusi dalam sistem transportasi bagi kota besar. Banyak masalah lain yang seharusnya menjadi perhatian dari Pemko Medan. Kita berharap bahwa kota Medan di masa mendatang adalah kota yang tumbuh dengan lalu lintas yang tidak penuh dengan berbagai kemacatan. Semoga.

Sabtu, 18 Oktober 2008

KERJA SAMA ANTARA PERGURUAN TINGGI DAN ASOSASI PROFESI

Dalam percakapan sehari-hari di kalangan kaum profesional seperti seorang konsultan bahwa kompetensi adalah sesuatu yang melekat dalam diri individu tersebut atau inheren. Kemampuan kompetensi merupakan faktor utama dalam daya saing kaum professional. Namun sejauhmana tingkat kompetensi tersebut dapat berkembang, kelihatannya masih sangat tergantung kepada individu diri masing-masing. Jika ia seorang yang aktif melakukan latihan misalnya maka kemungkinan akan terjadi peningkatan kemampuan kompetensinya. Namun jika berlaku sebaliknya, maka kompetensinya akan datar saja malah dapat menurun sesuai dengan waktu yang ada.

Sebenarnya untuk meningkatkan komptensi tersebut, pihak yang sangat berkepentingan adalah asosiasi profesi. Lembaga ini seharusnya secara kontinu melakukan peningkatan kepada kompetensi anggotanya. Dalam konteks itu sesungguhnya pihak asosiasi profesi dapat berkerjasama dengan perguruan tinggi yang peduli terhadap kompetensi dari kaum professional. Dalam perspektif perguruan tinggi tentu kerjasama tersebut sangat menguntungkan, dan demikian juga bagi organisasi profesi tersebut.

PERLEM LPJK NO. 04 TAHUN 2008

TENTANG REGISTRASI UNTUK REGISTERED FOREIGN PROFESSIONAL ENGINEER (RFPE) DALAM RANGKA ASEAN MUTUAL RECOGNITION AGREEMENT ON ENGINEERING SERVICES

Rekan-rekan konsultan yth:

Kemarin tanggal 13 Oktober 2008, kami menghadiri acara sosialisasi Perlem LPJK No. 4/2008 tentang Registrasi untuk registered Professional Engineer (RFPE) dalam rangka ASEAN Mutual Recognition Arrangement on Engineering Services, bertempat di Gedung LPJK yang baru. Ringkasan sosialisasi Perlem ini adalah sebagai berikut:

  1. Untuk melaksanakan perjanjian ASEAN MRA ON ES, Pemerintah-pemerintah ASEAN membentuk Coordinating Committee untuk menangani ASEAN Certified Profesional Engineer (ACPE CC). Di masing-masing negara juga dibentuk kelembangan Monitoring Commitee, dan untuk Indonesia dibentuk Indonesian Monitoring Committee (IMC) dan disahkan oleh Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 31/PRT/M/2006. Gabungan dari MC-MC di seluruh ASEAN inilah yang kemudian membentuk ACPE-CC. Ketua ACPE-CC pertama kali adalah Indonesia dengan masa jabatan 2 tahun. Sedangkan kantornya berada di Jakarta.
  2. Tugas pokok IMC adalah mengembangkan, memproses, dan mengelola daftar registrasi ACPE.
  3. Untuk melaksanakan registrasi Professional Engineer ini, dikenal adanya institusi yang merupakan Professional Regulatory Authority (PRA), dan di Indonesia PRA-nya adalah LPJK. Dengan demikian, bagi warga negara ASEAN (non-Indonesia) untuk dapat diakui sebagai Insinyur ASEAN dan yang akan bekerja di Indonesia harus melakukan registrasi ke LPJK dengan biaya registrasi sebesa Rp500.000,-

Beberapa hal yang perlu diketahui bagi tenaga ahli konsultan INTAKINDO, adalah sebagai berikut:

(1) Bagi tenaga ahli Indonesia yang akan bekerja ke negara-negara ASEAN selain Indonesia, haruslah melakukan registrasi ke PRA masing-masing negara ASEAN yang dituju. Untuk anggota INTAKINDO yang berminat melakukan pekerjaan di negara ASEAN lainnya, perlu dibantu oleh INTAKINDO guna memenuhi persyaratannya, antara lain (a) untuk memperbaiki portofolio (pengalaman kerjanya); (b) untuk memperbaiki daftar Pengembangan Profesi Berkelanjutan-nya, (c) dan berbagai layanan-layanan yang terkait.

(2) Bagi tenaga ahli anggota INTAKINDO, yang akan mengundang tenaga ahli ASEAN lainnya, perlu diketahui bahwa tenaga ahli asing (ASEAN lain) dalam bekerja di Indonesia, dipersyaratkan harus bekerjasama dengan tenaga ahli lokal. Untuk ini, diperlukan proses penyiapan tenaga ahli lokal yang akan menjadi pendamping tersebut. Terutama agar tenaga ahli pendamping dapat bekerja secara efektif termasuk kesetaraan kualifikasinya serta kemampuannya untuk melakukan penerimaan alih teknologi.

(3) Tenaga ahli ang dimaksud dalam program ASEAN MRA on Engineering Services ini adalah tenaga ahli konsultan (perencana / design engineer). Dengan demikian tenaga ahli pelaksana tidak termasuk dalam program ini.

(4) Pihak LPJK ingin membatasi kualifikasi tenaga ahli dalam program ini hanya tenaga-tenaga ahli lulusan perguruan tinggi yang memiliki akreditasi A atau B. Tetapi di lain pihak, juga akan mengusahakan adanya suatu program guna penyetaraan agar yang berasal dari PT non A atau B, dengan demikian dapat mengikuti program ini.

(5) Dalam kaitan dengan program registrasi ini, Asosiasi Profesi (INTAKINDO) berperan dalam menyiapkan tenaga ahli (melalui sertifikasi yang telah dilakukan) serta melakukan peningkatan agar tenaga-tenaga ahli kita dapat masuk dalam register ASEAN Certified Profesional Engineer.

(6) (6)Informasi lebih lanjut akan disusulkan.

Demikianlah informasi ini disampaikan, dan bagi rekan-rekan yang memerlukan informasi lebih lanjut, dapat menghubungi intakindo@gmail.com.

W. KASMAN

sumber: INKINDO Sumbar

MENDIRIKAN PERUSAHAAN KONSULTAN


Mendirikan perusahaan konsultan adalah pekerjaan yang mudah. Pertama pilih nama perusahaan yang sesuai dengan keinginan berdasarkan sudut pandang. Bisa memilih berdasarkan mungkin niolai historis, nilai sekarang dan mungkin harapan terhadap masa datang. Kemudian kedua tegaskan jasa layanan yang diinginkan tentu sesuai dengan latar belakang pendidikan. Misalnya jika anda seorang sarjana teknik sipil mungkin lebih tertarik kepada jasa konsultansi yang bergerak dibidang keilmuan anda. Ada beberapa bentuk atau badan hukum yang akan ditawarkan oleh Notaris misalnya PT, CV, dan lain-lain. Konsultan didirikan minimal oleh 2 (dua) orang yang memiliki visi yang sama. Jika badan hukum yang dipilih adalah berbentuk CV maka biaya relatif lebih murah ketimbang PT. Kemudian langkah ketiga, Setelah diterbitkan badan hukum perusahaan konsultan tersebut oleh Notaris dapat diproses yakni NPWP yang diterbitkan oleh Kantor Pajak sesuai dengan pembagian regional tempat usaha berada. Kemudian dapat diproses izin yakni TDP (Tanda Daftar Perusahaan) dan SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan) dari Pemerintah Kab/Kota dalam hal ini biasanya diterbitkan oleh kepada Dinas Perindustrian dan Perdagangan. Setelah itu dapat perusahaahn konsutan tersebut didaftarkan kepada asosiasi perusahaan yaitu INKINDO (Ikatan Nasional Konsultan Indonesia). Pada tahap ini sekaligus diproses penerbitan SBU (Sertifikasi Badan Usaha) sesuai dengan klasifikasi yang dibutuhkan dan dizinkan. Setelah diterbitkan SBU maka tahap selanjtunya adalah mengurus izin berikutnya adalah IUJK (Izin Usaha Jasa Konstruksi). Sampai tahap ini perusahaan tersebut telah diperbolehkan untuk ikut pelelangan pada kegiatan atau proyek yang dilaksanakan oleh Pemerintah. Jadi sesungguhnya gampang kan..

Jumat, 17 Oktober 2008

PERSAINGAN JASA KONSULTAN DAN E-PROCUREMENT

Sejak TA 2008 bahwa berbagai kegiatan jasa konsultansi yang bersifat nasional telah menggunakan e-procurement plus atau penuh. Kondisi ini memberikan peluang sekaligus merupakan tantangan yang semakin besar bagi penyedia jas konsultansi yang bersaing di sektor pemerintah. Ada berbagai hal penting yang menjadi perhatian bagi penyedia jasa dalam mepersiapkan diri menghadapi persaingan tersebut. Pertama, Konsultan harus mendaftarkan diri kepada Pengguna Jasa yang telah menerapkan e-procurement, kemudian setiap ada peluang membuat aplikasi dan setelah itu semua aplikasi digunakan dengan melalui internet.

Kamis, 16 Oktober 2008

TANTANGAN KONSULTAN

Apa yang kita lihat saat ini dengan berbagai kemajuan pembangunan di Indonesia tidak dapat dilepaskan dari peran serta jasa konsultansi. Jasa tersebut sebagai proses siklus proyek yang teridiri dari mulai tahap ide, pra studi, studi kelayakan, perencanaan rinci dan tahap supervisi implentasi serta monitoring telah dilakukan penyedia jasa konsultan di Indonesia. Namun apa yang telah dilakukan para profesional tersebut selaras dengan semangat, etik dan profesionalisme yang sungguh besar ketika kita berhadapat dengan pesaing kita secara global ternyata setelah dilihat dari aspek daya saing ternyata kita tetap tertinggal. Faktor utama ketertinggalan tersebut adalah sungguh dipengaruhi oleh rendahnya apresiasi kita terhadap Billing Rates. Para tenaga profesional konsultan nasional tetap saja dibayar dengan harga yang cukup murah dibanding dengan tenaga ahli asing.